Senin, 15 Desember 2014

jawaban atas pertanyaan

Jawaban atas pertanyaan

Sebuah bisikan seakan merasuki tubuhnya, terdiam untuk waktu yang cukup lama dan langkah demi langkah mulai mengerakan tubuhnya, Setiap langkahnya member hentakan dan aku mendengari itu. Tatapan tajam seakan menyayat semua sisi-sisi dinding bangunan tua yang sudah tak terawat lagi. Langkahnnya terhenti pada selembar kertas lusuh lengkap dengan tetesan pena namun tak dapat diartikan.

Memperhatikannya. Aku memperhatikan setiap langkah wanita muda itu, dengan t-shirt  hitam polos dan jeans serta sepatu kulit yang terlihat kotor seperti tak pernah ia bersihkan, dia melangkah memasuki area dalam bangun tua yang tak berpenghuni.

Seakan  mencari sesuatu, matanya mulai beraksi menatap lebih dalam lagi dan mata ku juga tak henti-hentinya menatap apa yang dia lakukan.  Kedatangannya seakan memberi sebuah pertanyaan dan jawaban pada setiap lukisan tua yang berdebu termasuk diriku, dan aku merasakan itu.

Aku merasakan gesekan tangan ditubuh ku dan tiupan angin yang seakan membersih kan tubuhku dari debu-debu dan jaring laba-laba yang sudah lama menempel sejak aku ditinggalkan ditempat ini. 

Wanita muda itu memandangi dan mencari arti dari selembar kertas dan lukisan-lukisan abstrak yang  ia temukan.

Perhatianku  tiba-tiba saja tertuju  pada sebuah bekas goresan ditangan kanannya.

 Dan, aku merasakan itu!

Aku tau itu! Baru aku sadari dan ternyata itu dia.

Dia gadis kecil ku dulu yang sekarang tumbuh dewasa, tapi mengapa dia tak mengenali dan menyadari bahwa itu aku.

Saling bertatapan, dia mulai menatapku dan aku yakin dia masih mengenaliku.

Tapi tunggu, dia tak mengenali ku lagi. Seakan menyesakan dada gadis kecil ku tak mengenali ku, dia kenapa? Apa yang terjadi? Mengapa dia tak mengenaliku? Dengan memberi pertanyaan besar,yang aku sendiri tak tau apa jawaban dari semua ini.

Seakan  melupakan semuanya, dia dengan begitu mudahnya meleparkan ku , tanpa ia mengingat tentang kenangan dulu, kenangan dimana aku yang menjadi sahabatnya_sahabat satu-satunya.

Ingin ku teriak dan bertanya, apa yang terjadi?

Berjalan lurus tanpa menghiraukan ku yang menangis tanpa suara karna perlakuannya, langkah demi langkah menuju  pintu keluar. Seperti tak menemukan apa yang  ia cari, dia mempercepat langkahnya semakin jauh  hingga tak  kulihat dan  ku dengar lagi hentakan suara sepatunya.

Kembalilah gadis kecil ku, sahabatmu ini membutuhkan mu, aku kesepian. Mungkin saat ini hanya air mata yang bisa mengerti keadaan  ku.

Bertahun-tahun kita berpisah dan berharap bisa bertemu dengan  mu  lagi, namun apa yang kudapat dari penantianku selama ini? Gadis kecil ku tak mengenali sahabat kecil nya lagi.


Memberi  pertanyaan dan jawaban yang aku  tak tau  itu, mungkin nanti dia kembali lagi setelah aku tau arti dari pertanyaan dan jawaban yang dia berikan.

Selasa, 02 Desember 2014

antara senja,fajar dan pelangi

Antara senja,fajar dan pelangi


Sedikit mengenang tentang kita, tentang aku kamu dan dia.

Hari itu, dia tak seceria biasanya, senyum manis nya seketika hilang dan aku tau itu. Menceritakan semua isi hatinya dengan menahan air mata yang perlahan mulai menetes dipipinya. Aku kesal, rasanya ingin aku melabrak orang yang telah menyakitinya, namun aku bisa berbuat apa, aku hanya bisa mendengarkan curhatannya saja tanpa bisa berbuat apa-apa.

Senja yang dia tunggu-tunggukan telah pergi dan tak lagi datang, aku tau dalam hatinya dia menangis terlihat dari mata nya yang berkaca-kaca. Seperti sebuah penantian bodoh dia hanya menunggu senja yang sudah pasti tak akan pernah datang lagi.

Disudut kota jogja dititipkan sebuah doa tentang sebuah harapan.

Itu bodoh! Dan itu bodoh menurutku.

Menunggu sesuatu yang  tak akan mungkin pernah bisa kembali, ingin rasanya aku berdiri didepan dia dan dengan keras memukulinya agar dia sadar bahwa apa yang dia lakukan itu hanya sia-sia.

Aku ingin dia yang dulu, dia yang selalu tersenyum saat bercerita pada ku, dia yang selalu menggambarkan keceriaan saat tetesan pena itu mewarnai tubuhku.

Kemana itu semua ? aku harus bertanya pada siapa ? aku benci dia yang sekarang, aku geram, dan andai  dia bisa paham akan yang ada dibenak ku saat ini. Aku ingin dia yang dulu. Aaaarrrggghhh sepertinya itu percuma dia telah telanjur terpikat pada senja yang datang hanya untuk pergi lagi.

Sudahlah, saat ini tak ada lagi yang bisaku perbuat, hanya bisa mendengarkan curhatan dan tangisan dari dirinya.

Berlalu dengan tanpa perubahan sedikitpun senjak kepergian senja, aku pun tak bisa lagi merasakan senyum manis dan keceriaan dalam hidupnya.  Menyesal mengapa tak dari awal aku melarang dia untuk bertemu sang senja yang membuat masalah.

Aku merindukan dia yang dulu! Tubuh ku terasa sakit dan perih menerima tetesan pena yang penuh kesedihan ini.

Senja memang tak datang, namun fajar datang untuk mengobati hati yang penuh kesedihan. Fajar seakan sang dewa yang dikirimkan tuhan untuknya.

Perlahan senyum manis nya kembali hadir walaupun tak semanis dulu, keceriaannyapun mulai tumbuh meskipun tak seceria dulu, aku merasakan perubahan itu.

Namun itu tak berlangsung lama, seketika senyum manis dan keceriaan yang mulai tumbuh itu menghilang.

Betapa terkejutnya melihat senja datang kembali namun dengan pelangi yang lebih menarik, dan ternyata apa yang kupikirkan selama ini memang benar adanya, bahwa senja tak sebaik yang dia kira, dan pada akhirnya kesetiaan menunggu,harapan yang didoakan itu menjadi sia-sia.

Dia kembali lagi dengan dia yang penuh kesedihan yang membuatku kesal,geram. Tuhan buatlah ia tersenyum kembali dan hadirkan keceriaannya walaupun bukan bersama senja.


Senin, 01 Desember 2014

untuk mu

kamu sudah tau, dan kamu juga merasakan,
namun kenapa masih kamu tunggu,
jangan salahkan pelangi jika aku terpikat pada mentari yang lebih menarik hati.

Sabtu, 29 November 2014

aku dan kamu

ketidak mungkinanku meninggalkan tetesan pena dalam sebuah impian.
kamu tak akan pernah bisa merasakan kehadiranku,
kamu tak akan pernah bisa melihat apa yang kuperjuangkan demi melihat kau tersenyum,
aku selalu mengenang mu, aku selalu mengagumimu walaupun dari kejauhan.
tetap pada orang yang sama, hati yang sama, dan rasa yang sama,
meskipun aku tau kamu tak akan mungkin bisa membalas rasa ini, biarkan rasa ini tinggal dihati terdalam dan terkubur untuk melupakan.

Selasa, 25 November 2014

tak banyak yang aku harap dari sebuah ketidak mungkinan ini,
cukup kamu menyadari akan kehadiranku di hidupmu walaupun tak bisa membalas rasaku,
aku orang yang selalu memperhatikan mu dari kejauhan dan kau tak sadari itu.
senja berlalu dan kini berganti sang fajar,
seperti ingin melepaskan namun sulit untuk dilepas,
seperti ingin bertahan namun terlalu sakit untuk bertahan,
senja ku sekarang menghilang, dia memang akan kembali namun dengan senja yang baru.
dan aku hanya terdiam melihat senja ku yang datang dengan sebuah pelangi yang lebih menarik.
cukup melihat mu, mengagumimu dan menyayangi dari kejauhan,
rasa ku tak perlu kau balas, cukup kau tau tentang sebuah rasa yang terpendam.

Jumat, 21 November 2014

:(

diam-diam aku menyimpan rasa namun sayang rasaku tak kau pedulikan.
ini tentang aku, kamu, dan dia. kita menyukai orang yang sama, dan pada akhirnya aku mengalah karna aku lebih memilih persahabatan ku. aku mundur!

pengemar rahasia

kamu seakan tak mengenal ku dan kamu  tak mau tau itu,
aku mengagumimu dari kejauhan, dan kamu tak peduli itu,

move on

pada akhir apa yang aku bilang tak mungkin, itu terjadi.
walau butuh waktu yang lama untuk menyesuaikan diri, membiasakan diri, dan mencoba untuk tak mengingatkannya lagi. "move on"

Kamis, 13 November 2014

cinta disaat senja


cinta disaat senja

perhatiannya tertuju pada sesuatu yang cukup menarik, senja seakan menjawab apa yang aku pikirkan saat itu, tangan mungilnya perlahan mulai memberi goresan tetesan pena pada tubuhku yang sangat siap untuk menerima warna-warni kisah hari itu.

Matanya seakan ingin bertanya namun masih ada keraguan hati yang dia rasakan, garisan tulisan itu penuh cinta terlihat dari senyum tipis dan tatapan mata yang selalu tertuju pada sosok pemuda itu. Berharap jika  pemuda itu tau apa yang ada dipikirannya sekarang.  Aku  tau tanpa aku harus bertanya apa yang dia fikirkan?, karna jawabannya sudah ia tulis disetiap sisi tubuhku. Terus memandangi, namun sesuatu menyadarkan  dari lamunannya.

Woiiii,”teriak seseorang tepat disamping telinganya”. Tersentak dan membuat ku ikut tersentak kaget juga.
sedikit membuat ku kesal, vera selalu membuat dia dan diriku kesal. tanpa menyia-nyiakan waktu ia bertanya pada vera tentang pemuda itu. 

Dia siapa?”memulai pembicaraan  dan sedikit memonyongkan bibir kearah pemuda itu”.

Dia siapanya? “Vera teman sekamarnya balik bertanya”.

Dia! Itu yang pake baju bola” menjelaskan dengan nada agak kesal”.

Seakan mulai mengerti pertanyaan temannya itu,

Oh dia, dia kak rey. Kenapa? Kamu suka? “jawab vera sambil ngeledek”. 

Enggak lah, Cuma nanya doang”membela diri dan pergi masuk ke kamar”.
                                                                                    ***

Senja seakan paham dengan sinar cerahnya ia mengetuk pintu hati yang sebenarnya sudah berpenghuni, dirinya mencoba untuk mengatakan tidak namun hati tak bisa pungkiri bahwa saat itu senja datang membawa cinta. cinta di saat senja, goresan tetesan pena mulai membanjiri tubuhku, aku tau kekasihnya tak ada disampingnya saat ini, kekasihya jauh disana dan dirinya tak tau sedang apa kekasihnya sekarang, berfikir positif dan menjaga kepercayaan kekasihnya untuk tak mendua.

Cinta disaat senja menjadi saksi bahwa cinta itu tak harus selalu memiliki atau selalu bersama, karna mungkin saja cinta disaat senja itu hanya sebagai rasa kagum atas sebuah perkenalan bukan rasa suka ataupun niatan untuk mendua.

Dering telepon berbunyi sebuah pesan singkat, dari sang kekasih tama.

Tama: ass,,,bagaimana keadaanmu disana? Kamu baik-baik disana ya dan aku disini akan selalu menunggumu, maaf tak bisa menelpon mu karna aku disini juga sibuk dengan urusan kuliahku namun aku akan selalu memberi kabar pada mu dan aku tak akan mengkhianatimu. Love u tere

Sedikit memberi ketenangan dan menghilangkan rasa rindu walaupun hanya dalam sebuah pesan singkat. Dan untuk  cinta disaat senja mungkin itu hanya lah rasa kagum semata dan  berharap rasa itu akan hilang seiring berjalannya waktu karna dirinya telah milik orang lain.

Rabu, 12 November 2014

PESAN AYAH


Pesan ayah

Teringat aku tentang sebuah pesan, pesan dimana sebelum merpati itu terbang tinggi dengan bebasnya, hari itu ku putuskan untuk pergi merantau ke kota orang, pergi untuk mengejar cita-cita.
“Dunia itu keras dan jangan pernah kecewakan keluarga”,pesan ayah sebelum keberangkatan ku.

Siang dan malam terasa begitu cepat seakan tak sabar akan keberangkatanku untuk memulai kehidupan baru, kehidupan dimana jauh dari fasilitas yang selama ini  aku miliki, kehidupan dimana aku yang selama ini selalu diremehkan dan selalu dianggap anak manja, akan aku buktikan bahwa aku tak seperti yang kalian fikirkan.

Pagi itu tepat pukul 08.00 kehidupan baru ku dimulai, merpati itu terbang jauh tinggi dan terbang bebas tanpa ada satupun hambatan.

Ayah benar dunia luar tak seperti yang aku bayangkan, dunia luar itu keras!

Mencoba untuk beradaptasi dengan dunia luar. Memulai sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Mungkin itu terlihat asing bagiku, namun aku telah memilihnya dan mau tak mau aku harus menjalani kehidupan baruku, aku tak ingin mengecewakan keluarga ku yang telah memberikan kepercayaaan padaku.

Seminggu berlalu, mungkin masih bisa aku jalani. Hari terus berganti ke minggu ke bulan dan aku baru merasakan yang namanya perjuangan hidup, hidup yang benar-benar keras.

Ku raih telepon genggam ku diatas meja dan mulai mencari nama ayah dikontak telepon.

Menunggu

Masih menunggu

Menunggu ayah mengangkat telepon, hingga terdengar jawaban panggilan dari ayah.

Ayah: halo, assallamua’alikum

Aku: wa’alikum sallam

Ayah:  ada apa dek?

Terdengar isakan tangisku yang mungkin tak bisa terbendung lagi, aku terus menangis dan menangis, higga ayah mengulang prtanyaannya dan mulai bertanya.

Ayah: ada apa  dek? Mengapa kamu menangis?

Aku: ayah benar dunia luar tak seindah yang aku bayangkan, dunia luar ini ke(hikshikshiks)..ke(hikshikshiks) keras(hikshikshiks).

Ayah: (terdiam untuk beberapa saat) itu sudah jadi keputusan mu dulu, bukankah ayah dan  ibu telah mengingatkan mu untuk berfikir lagi, namun kamu tetap dengan ego mu sendiri. Jalani saja apa yang ada sekarang ini dan jangan pernah kecewakan kami yang telah memberikan kepercayaan padamu.

Aku: iyah ayah, aku janji dan aku akan buktikan jika aku mampu dengan semua ini.

Ayah: ayah yakin kamu bisa, dan ayah juga yakin kalo kamu tidak akan mengecewa kepercayaan keluarga mu. Jaga dirimu baik-baik yah.

Aku: iyah ayah, salam pada ibu, aku sayang kalian semua.

Ayah: kami juga sayang kamu, sudah sekarang kamu siap-siap berangkat kekampus( ayah memutuskan pembicaraan)

Aku: assallamu’alaikum.

Ayah: wa’alaikum sallam.

Tututut, suara telpon terputus dan setidaknya percakapan ku dan ayah dari telepon tadi bisa memberi semangat untukku. Thanks ayah dan ibu, aku janji tak akan ku kecewakan keprcayaan kalian dan akan aku buktikan jika aku mampu.


I LOVE U MOM AND DADDY

tentang sebuah tanya


Tentang sebuah tanya

pagi itu, ingin ku ungkapkan semua apa yang aku rasakan selama ini, dengan hati yang berbunga-bunga dan siap untuk semua, seperti siap dan tak akan ada lagi halangan.

Matahari pagi seakan menyabut pagi ku yang cerah bersambut dengan senyuman yang penuh dengan keceriaan, aku siap ! tapi seperti merasakan meteor jatuh tepat diatas kepala, senyumku berubah,seakan menyesakan dada perlahan mundur dan ingin menjauh, kalian tau apa yang terjadi saat itu? Betapa terkejutnya aku ketika melihat dia, iya dia yang selama ini aku tunggu ternyata mengkhianati penantian dan kesetiaanku. Selama ini aku menunggu dan hanya menunggu, air mataku tak tertahan, aku seperti tak bisa meraskan apa-apa lagi dan hanya bisa tertegun melihat itu.

Penantiaan bodoh! Mungkin tepat menggambarkan keadaan ku saat ini, merasa kecewa dan tak habis pikir dengan apa yang dia lakukan padaku.

Selama ini aku selalu mengabaikan orang-orang yang sayang pada ku hanya karna dia, hingga aku tak pernah menghiraukan perkataaan sahabatku, dulu aku selalu berfikir untuk setia menunggu dirinya namun apa yang aku dapatkan? Nihil .

Tentang sebuah tanya ? Aku bertanya dan bertanya, apa salahku? Tak ada jawaban, semua diam.

Tentang sebuah tanya? Aku bertanya dan bertanya, salah jika aku masih mengharapkan dia? Tak ada jawaban, semua diam.

Tentang sebuah tanya? Aku bertanya dan bertanya, mengapa aku yang selalu di salahkan  tapi mengapa aku selalu mengharapkan dia? Tak ada jawaban, semua diam.

Tentang sebuah tanya? Aku bertanya dan bertanya, ini aku yang bodoh atau aku yang terlalu cinta? Tak ada jawaban, semua diam.

Aku cinta, aku sayang, namun aku disakiti, dimatanya aku selalu salah dan selalu salah, dia tak pernah menghargai perjuanganku untuk mempertahankan hubungan ini, bahkan dia  tega mendua disaat aku menantimu.

Hingga saat ini aku sadar ternyata semua penantiaan dan kesetiaan ku itu sia-sia saja, aku telanjur kecewa, aku telanjur sakit hati, walaupun sungguh rasa itu tak akan bisa hilang, cinta pertama ku yang tak akan bisa dilupakan, terlalu banyak warna dalam sebuah gambar hingga sulit untuk dihapus, dan sangat sulit untuk bisa kembali seperti dulu, biarkan saja cerita cinta kita akan selalu menjadi tentang sebuah tanya? Yang tak ada jawabannya.

Terima kasih atas semua warna dan maaf jika disalah satu warnamu aku goreskan karna keegoisan ku dulu, satu yang harus kamu tau aku akan selalu cinta walaupun untuk kembali lagi itu sangat sulit.

Jumat, 07 November 2014

selalu ada pembenaran

ternyata penantian dan kesetian ku selama ini dibalas dengan dusta,
mungkin karna aku terlalu bodoh masih saja mengharap kan seseorang yang jelas-jelas tidak peduli lagi.
kamu tak tau bagaimana rasanya jadi aku, kamu selalu menyalahkanku tanpa kamu sendiri tau kesalahanmu.
maaf sangat sulit untuk kamu  ucapkan karna selalu ada pembenaran atas apa yang kamu lakukan.
terima kasih untuk semuanya dan maaf atas semua kesalahan ku yang menurutmu itu.

Rabu, 29 Oktober 2014

aku

aku masih ingat dengan perkataan mama bahwa kematian bukan akhir dari segalanya dan jalan hidup seseorang itu sudah ditentukan,
namun tuhan jika masih aku diberi kesempatan izinkan aku untuk membuat orang-orang disekelilingku bahagia, aku ingin meninggalkan mereka dengan kenangan bahagia bukan kesedihan.

Jumat, 24 Oktober 2014

ku temukan jati diriku

dari sebuah pengalama aku belajar tentang sebuah arti kehidupan,
seperti menemukan jati diri, lewat pengalaman yang menjadi sebuah motivasi

Kamis, 23 Oktober 2014

bisa saja



Bisa saja

Aku bisa lihat itu, bola mata itu mulai berkaca-kaca, seolah ingin melepaskan semua beban yang telah lama dipikulnya. Dia menatapku dengan penuh harapan dan berbagi cerita hidupnya.

Menangis lah jika itu bisa membuatmu lebih tenang ,” ku bisikan dirinya”.

Seakan sesuatu telah menghipnotis dirinya, air mata itu perlahan mulai jatuh, semakin deras dan saat itu ku dengar isak tangis dari dirinya.

Aku rindu ibu”ia mulai bicara”.

Ku peluk erat dirinya berharap bisa menenangkan dirinya sejenak, ia menangis dan terus menangis. 
Aku tau apa yang ia rasakan, aku juga tau apa yang sebenarnya yang ia butuhkan disaat-saat seperti ini.

Keadaan yang membuatnya seperti ini, sejenak ia terdiam dan air matanya berhenti namun masih ku dengar isak tangis darinya. Dia mulai berani untuk menceritakan semua yang ia simpan dibatinnya, bibir mungilnya mulai mengeluarkan kata demi kata.

Aku tertegun mendengarkan ceritanya, dia tahu dan aku juga tau jika kita baru beberapa bulan yang lalu saling mengenal namun ntah apa yang membuatnya bisa menceritakan isi hatinya yang selama ini dipendam dalam batinnya. 

Aku tak mengerti mengapa ia begitu cepat mempercayai ku pada hal kita baru saling mengenal. Dia begitu mempercayaiku ?

Tapi setidaknya dari situ aku bisa menyimpulkan bahwa kepercayaan itu tidak dilihat dari seberapa kita mengenal orang itu dan juga tidak dilihat siapa orang itu melainkan jika memang orang itu dapat kita percayai walaupun kita baru mengenalnya.

Namun jangan terlalu cepat untuk mempercayai sesorang setidaknya lihat lah orang tersebut karna bisa saja orang yang kamu percayai itu menjadi pengkhianat bagi mu.
           

mawar hitam




Mawar hitam

Seperti menjilat ludah sendiri mungkin itu bisa sedikit menggabarkan dirinya yang penuh dengan kemunafikan dan kebohongan, disaat semua tak ada lagi yang mempercayai apa yang harus dilakukan?
                                                                              ***
Mengingatkanku tentang kehidupan yang kelam, kehidupan yang mungkin dianggap semuanya itu buruk dan tak ada satu pun yang mengerti jalan pikirannya.

 Dia yang tertutup yang selalu inigin sendiri, yang selalu ingin menutup rapat-rapat semua tentang dirinya. Ia tak tau pada siapa ia harus mengadu,  aku tau dia menangis, aku tau disaat hatinya sedih, aku tau semua tentang dia, tak pernah tetesan pena itu menggabarkan kebahagian, yang kurasakan tetesan pena itu selalu menggabarkan kesedihan_kesedihan yang selalu ditandakan dengan air mata. 

Aku seperti merasa jika hanya aku temannya, teman yang selalu ia  bawa kemana pun ia pergi dan apapun yang ia rasakan  selalu tetesan pena itu mengalir disetiap tubuhku.

Aku bertanya pada pena.

Aku:  bisa kah  kau  menggambarkan sedikit saja kebahagiaan bukan kau gambarkan kesedihan yang ditandai dengan air mata, kau tau dia selalu memberikan senyum palsunya pada setiap orang_aku tau dia itu bukan senyumnya karna senyumnya telah hilang  sejak saat itu yang mungkin tak bisa ia lupakan’.

Pena: (Berdiam tanpa memberi sedikitpun respon).

Hari itu hari dimana dia dapatkan senyum palsunya, senyum manisnya hilang seakan ditelan bumi, sesuatu telah terjadi. Aku bisa mendengar dan bisa merasakan apa yang telah terjadi,jerit tangis nya air matanya seakan beradu. Mawar putih suci yang selau ia lindungi, yang selalu ia rawat, hari itu menjadi mawar hitam yang penuh dengan duri-duri tajam menimbulkan luka yang selalu berbekas.

Semua menjauh, semua pergi dan semua tak  mempercayainya lagi, kepercayaan yang diberikan ternyata ia khianati, sekarang hidupnya penuh kebohongan penuh dengan kemunafikan dan kesedihan, sejauh apapun ia pergi dari masalalunya, mawar itu tak akan bisa menjadi putih suci seperti dulu lagi ia akan tetap menjadi mawar hitam  yang penuh dengan duri-duri.

Bisakah ia dapatkan kebahagian itu pena? Jangan diam, lakukanlah aku mengharapkan dia yang dulu yang tetesan penanya menggambarkan kebahagian, walaupun aku tau mawar putih suci itu tak bisa kembali namun paling tidak senyum manisnya kembali lagi dan hilang duri di mawar hitam itu.
Mawar hitam ? tanpa duri, itu akan lebih baik.


Kamis, 09 Oktober 2014

Memudar

senyumku perlahan memudar seakan tak ingin melupakan.
banyak warna yang tak bisa untuk dihapuskan.

Kata Hati

Berjalan lurus seperti tak kenal bukan berarti tak ingin menyapa, hanya saja butuh waktu untuk penyesuaian.