Rabu, 29 Oktober 2014

aku

aku masih ingat dengan perkataan mama bahwa kematian bukan akhir dari segalanya dan jalan hidup seseorang itu sudah ditentukan,
namun tuhan jika masih aku diberi kesempatan izinkan aku untuk membuat orang-orang disekelilingku bahagia, aku ingin meninggalkan mereka dengan kenangan bahagia bukan kesedihan.

Jumat, 24 Oktober 2014

ku temukan jati diriku

dari sebuah pengalama aku belajar tentang sebuah arti kehidupan,
seperti menemukan jati diri, lewat pengalaman yang menjadi sebuah motivasi

Kamis, 23 Oktober 2014

bisa saja



Bisa saja

Aku bisa lihat itu, bola mata itu mulai berkaca-kaca, seolah ingin melepaskan semua beban yang telah lama dipikulnya. Dia menatapku dengan penuh harapan dan berbagi cerita hidupnya.

Menangis lah jika itu bisa membuatmu lebih tenang ,” ku bisikan dirinya”.

Seakan sesuatu telah menghipnotis dirinya, air mata itu perlahan mulai jatuh, semakin deras dan saat itu ku dengar isak tangis dari dirinya.

Aku rindu ibu”ia mulai bicara”.

Ku peluk erat dirinya berharap bisa menenangkan dirinya sejenak, ia menangis dan terus menangis. 
Aku tau apa yang ia rasakan, aku juga tau apa yang sebenarnya yang ia butuhkan disaat-saat seperti ini.

Keadaan yang membuatnya seperti ini, sejenak ia terdiam dan air matanya berhenti namun masih ku dengar isak tangis darinya. Dia mulai berani untuk menceritakan semua yang ia simpan dibatinnya, bibir mungilnya mulai mengeluarkan kata demi kata.

Aku tertegun mendengarkan ceritanya, dia tahu dan aku juga tau jika kita baru beberapa bulan yang lalu saling mengenal namun ntah apa yang membuatnya bisa menceritakan isi hatinya yang selama ini dipendam dalam batinnya. 

Aku tak mengerti mengapa ia begitu cepat mempercayai ku pada hal kita baru saling mengenal. Dia begitu mempercayaiku ?

Tapi setidaknya dari situ aku bisa menyimpulkan bahwa kepercayaan itu tidak dilihat dari seberapa kita mengenal orang itu dan juga tidak dilihat siapa orang itu melainkan jika memang orang itu dapat kita percayai walaupun kita baru mengenalnya.

Namun jangan terlalu cepat untuk mempercayai sesorang setidaknya lihat lah orang tersebut karna bisa saja orang yang kamu percayai itu menjadi pengkhianat bagi mu.
           

mawar hitam




Mawar hitam

Seperti menjilat ludah sendiri mungkin itu bisa sedikit menggabarkan dirinya yang penuh dengan kemunafikan dan kebohongan, disaat semua tak ada lagi yang mempercayai apa yang harus dilakukan?
                                                                              ***
Mengingatkanku tentang kehidupan yang kelam, kehidupan yang mungkin dianggap semuanya itu buruk dan tak ada satu pun yang mengerti jalan pikirannya.

 Dia yang tertutup yang selalu inigin sendiri, yang selalu ingin menutup rapat-rapat semua tentang dirinya. Ia tak tau pada siapa ia harus mengadu,  aku tau dia menangis, aku tau disaat hatinya sedih, aku tau semua tentang dia, tak pernah tetesan pena itu menggabarkan kebahagian, yang kurasakan tetesan pena itu selalu menggabarkan kesedihan_kesedihan yang selalu ditandakan dengan air mata. 

Aku seperti merasa jika hanya aku temannya, teman yang selalu ia  bawa kemana pun ia pergi dan apapun yang ia rasakan  selalu tetesan pena itu mengalir disetiap tubuhku.

Aku bertanya pada pena.

Aku:  bisa kah  kau  menggambarkan sedikit saja kebahagiaan bukan kau gambarkan kesedihan yang ditandai dengan air mata, kau tau dia selalu memberikan senyum palsunya pada setiap orang_aku tau dia itu bukan senyumnya karna senyumnya telah hilang  sejak saat itu yang mungkin tak bisa ia lupakan’.

Pena: (Berdiam tanpa memberi sedikitpun respon).

Hari itu hari dimana dia dapatkan senyum palsunya, senyum manisnya hilang seakan ditelan bumi, sesuatu telah terjadi. Aku bisa mendengar dan bisa merasakan apa yang telah terjadi,jerit tangis nya air matanya seakan beradu. Mawar putih suci yang selau ia lindungi, yang selalu ia rawat, hari itu menjadi mawar hitam yang penuh dengan duri-duri tajam menimbulkan luka yang selalu berbekas.

Semua menjauh, semua pergi dan semua tak  mempercayainya lagi, kepercayaan yang diberikan ternyata ia khianati, sekarang hidupnya penuh kebohongan penuh dengan kemunafikan dan kesedihan, sejauh apapun ia pergi dari masalalunya, mawar itu tak akan bisa menjadi putih suci seperti dulu lagi ia akan tetap menjadi mawar hitam  yang penuh dengan duri-duri.

Bisakah ia dapatkan kebahagian itu pena? Jangan diam, lakukanlah aku mengharapkan dia yang dulu yang tetesan penanya menggambarkan kebahagian, walaupun aku tau mawar putih suci itu tak bisa kembali namun paling tidak senyum manisnya kembali lagi dan hilang duri di mawar hitam itu.
Mawar hitam ? tanpa duri, itu akan lebih baik.


Kamis, 09 Oktober 2014

Memudar

senyumku perlahan memudar seakan tak ingin melupakan.
banyak warna yang tak bisa untuk dihapuskan.

Kata Hati

Berjalan lurus seperti tak kenal bukan berarti tak ingin menyapa, hanya saja butuh waktu untuk penyesuaian.