Jawaban
atas pertanyaan
Sebuah bisikan
seakan merasuki tubuhnya, terdiam untuk waktu yang cukup lama dan langkah demi
langkah mulai mengerakan tubuhnya, Setiap langkahnya member hentakan dan aku
mendengari itu. Tatapan tajam seakan menyayat semua sisi-sisi dinding bangunan
tua yang sudah tak terawat lagi. Langkahnnya terhenti pada selembar kertas
lusuh lengkap dengan tetesan pena namun tak dapat diartikan.
Memperhatikannya.
Aku memperhatikan setiap langkah wanita muda itu, dengan t-shirt hitam polos dan jeans serta sepatu kulit yang
terlihat kotor seperti tak pernah ia bersihkan, dia melangkah memasuki area
dalam bangun tua yang tak berpenghuni.
Seakan mencari sesuatu, matanya mulai beraksi menatap
lebih dalam lagi dan mata ku juga tak henti-hentinya menatap apa yang dia
lakukan. Kedatangannya seakan memberi sebuah
pertanyaan dan jawaban pada setiap lukisan tua yang berdebu termasuk diriku,
dan aku merasakan itu.
Aku merasakan
gesekan tangan ditubuh ku dan tiupan angin yang seakan membersih kan tubuhku
dari debu-debu dan jaring laba-laba yang sudah lama menempel sejak aku
ditinggalkan ditempat ini.
Wanita muda itu memandangi dan mencari arti dari
selembar kertas dan lukisan-lukisan abstrak yang ia temukan.
Perhatianku
tiba-tiba saja tertuju pada sebuah bekas goresan ditangan kanannya.
Dan, aku merasakan itu!
Aku tau
itu! Baru aku sadari dan ternyata itu dia.
Dia gadis
kecil ku dulu yang sekarang tumbuh dewasa, tapi mengapa dia tak mengenali dan
menyadari bahwa itu aku.
Saling bertatapan,
dia mulai menatapku dan aku yakin dia masih mengenaliku.
Tapi tunggu,
dia tak mengenali ku lagi. Seakan menyesakan dada gadis kecil ku tak mengenali
ku, dia kenapa? Apa yang terjadi? Mengapa dia tak mengenaliku? Dengan memberi pertanyaan
besar,yang aku sendiri tak tau apa jawaban dari semua ini.
Seakan melupakan semuanya, dia dengan begitu
mudahnya meleparkan ku , tanpa ia mengingat tentang kenangan dulu, kenangan
dimana aku yang menjadi sahabatnya_sahabat satu-satunya.
Ingin ku
teriak dan bertanya, apa yang terjadi?
Berjalan
lurus tanpa menghiraukan ku yang menangis tanpa suara karna perlakuannya,
langkah demi langkah menuju pintu keluar.
Seperti tak menemukan apa yang ia cari,
dia mempercepat langkahnya semakin jauh hingga tak kulihat dan
ku dengar lagi hentakan suara sepatunya.
Kembalilah
gadis kecil ku, sahabatmu ini membutuhkan mu, aku kesepian. Mungkin saat ini
hanya air mata yang bisa mengerti keadaan ku.
Bertahun-tahun
kita berpisah dan berharap bisa bertemu dengan
mu lagi, namun apa yang kudapat
dari penantianku selama ini? Gadis kecil ku tak mengenali sahabat kecil nya
lagi.
Memberi pertanyaan dan jawaban yang aku tak tau
itu, mungkin nanti dia kembali lagi setelah aku tau arti dari pertanyaan
dan jawaban yang dia berikan.