Kamis, 23 Oktober 2014

bisa saja



Bisa saja

Aku bisa lihat itu, bola mata itu mulai berkaca-kaca, seolah ingin melepaskan semua beban yang telah lama dipikulnya. Dia menatapku dengan penuh harapan dan berbagi cerita hidupnya.

Menangis lah jika itu bisa membuatmu lebih tenang ,” ku bisikan dirinya”.

Seakan sesuatu telah menghipnotis dirinya, air mata itu perlahan mulai jatuh, semakin deras dan saat itu ku dengar isak tangis dari dirinya.

Aku rindu ibu”ia mulai bicara”.

Ku peluk erat dirinya berharap bisa menenangkan dirinya sejenak, ia menangis dan terus menangis. 
Aku tau apa yang ia rasakan, aku juga tau apa yang sebenarnya yang ia butuhkan disaat-saat seperti ini.

Keadaan yang membuatnya seperti ini, sejenak ia terdiam dan air matanya berhenti namun masih ku dengar isak tangis darinya. Dia mulai berani untuk menceritakan semua yang ia simpan dibatinnya, bibir mungilnya mulai mengeluarkan kata demi kata.

Aku tertegun mendengarkan ceritanya, dia tahu dan aku juga tau jika kita baru beberapa bulan yang lalu saling mengenal namun ntah apa yang membuatnya bisa menceritakan isi hatinya yang selama ini dipendam dalam batinnya. 

Aku tak mengerti mengapa ia begitu cepat mempercayai ku pada hal kita baru saling mengenal. Dia begitu mempercayaiku ?

Tapi setidaknya dari situ aku bisa menyimpulkan bahwa kepercayaan itu tidak dilihat dari seberapa kita mengenal orang itu dan juga tidak dilihat siapa orang itu melainkan jika memang orang itu dapat kita percayai walaupun kita baru mengenalnya.

Namun jangan terlalu cepat untuk mempercayai sesorang setidaknya lihat lah orang tersebut karna bisa saja orang yang kamu percayai itu menjadi pengkhianat bagi mu.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar