Rabu, 06 Mei 2015

be lost!

Be lost!


Tersenyumlah, ku mohon untuk kali ini tersenyum lah. Buatlah seakan dunia berpihak pada mu, lakukanlah demi aku. Aku tau yang kamu rasakan, aku juga merasakan apa yang kamu rasakan.
Ini tentang kita yang tak bisa berdamai, sampai kapan akan terus begini? Sampai kapan kamu harus menutup diri? Berdamailah, kita tak seharusnya begini, kita ditakdirkan untuk saling melengkapi.
Apa lah aku tanpa bantuan mu, semua berantakan, semua tak  bisa ku kendali kan. Tersenyumlah jangan buat dunia mu menjadi gelap tanpa penerang sedikitpun.
Ku mohon, berdamailah dan tersenyumlah.
Sudah terlalu lama dirimu tak berpenghuni, sudah terlalu lama diri mu menyendiri tanpa penerang dalam gelapmu, tanpa getaran dalam jiwa mu.
Ruangan itu penuh dengan debu-debu dan sangatlah berantakan, sampai kapan dirimu terus membiarkan itu semua? Mari berdamai, kita ciptakan dunia baru, kita ubah kesalahan terdahulu.
Aku sudah terlalu bosan dengan ini! Sampai kapan harus seperti ini?! Aku sudah mengalah, sudah ku mengerti dan sudah ku pahami, tapi apa yang ku dapat ? hanya tiupan angin kosong yang hanya melintasi untuk lewat sebentar, lalu menghilang.
Tak bosan kah dirimu? Berdamailah dan tersenyumlah. Telah ku hapus memori kenangan lalu, tapi mengapa dirimu tak menghilangkan rasa kenangan lalu? Apa yang sebenarnya dirimu inginkan?
Jangan berlaku bodoh, cobalah untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan ku. Bukan kah dirimu ahli dalam meresapi perkataan-perkataan yang keluar.
Mengapa dirimu hanya berdiam tanpa memberi isyarat sedikit pun. Mari lah berdamai dan tersenyum lah, buat semua seakan terpana akan keanggunan dirimu.
Tak bisakah dirimu menghargai aku? Semua telah ku coba tuk membuat kita berdamai seperti dulu lagi dan membuat dirimu tersenyum bahagia seperti dulu.
Aku mulai putus asa, aku merasa apa yang aku lakukan tak ada gunanya sedikitpun. Jika memang dirimu ingin terus-menerus seperti ini, sekarang semua terserah pada mu. Aku menyerah.
Namun jangan salahkan aku, jika aku melakukan hal konyol dan semakin membuat dirimu berantakan. Karna aku sudah terlalu bosan, sudah terlalu lama untuk aku memperbaiki dirimu dan aku menyerah.
Tutup lah dirimu, biarkan semua debu diruangan itu semakin tebal dan ruangan itu semakin berantakan, mungkin memang itu yang dirimu inginkan. Lakukanlah!

Jangan tanyakan apa yang akan ku lakukan nanti, semua terserah padaku. Seperti tak ada lagi kesempatan untuk berdamai, kita berakhir.