Senin, 02 Maret 2015

sesal

sesal
Kebersamaan yang ku rindukan

Tertahan untuk tak bernafas,dan secepat itu pula aku memutuskan tanpa ku pertimbangkan. Dengan terburu-buru tanpa ingin  mencari tau, kuputuskan tuk pergi.
Salah menduga,
ku telanjur berlari terlalu jauh tanpa aku memikirkan sebab dan akibatnya.
ku telanjur jauh berlari,
ku telanjur dalam terjatuh,dan
ku  telanjur malu untuk melangkah.
Ku temui dunia baru, ku temui apa yang tak kutemukan di dunia yang sebelumnya, namun bukan itu yang aku mau. Untuk kembali ke dunia yang lama pun sudah tak bisa, apa yang telah ku pilih itu yang harus ku jalani.
Rasa rindu yang begitu kuat seakan merapuhkan jiwa yang mulai melunturkan semangat, terbesit dalam ingatan tentang pengkhianatan, tentang perlawanan. Aku menyesal, ku tinggalkan semuanya, ku lepaskan kasih sayang yang begitu suci, menolak semua saran ku perjuangkan pemikiran ku yang salah.
Mungkin aku bisa saja kembali namun hanya untuk sejenak, seperti terhalang tembok yang begitu kokoh. Aku tak tau apa kabarnya, sedang apa dirinya, hanya via suara ku dengar rintihan akan rasa rindu yang mulai memuncak. Ntah apa yang terjadi disana? Aku tak tau, jangan ditanya, mungkin sempat saja mereka berbohong hanya untuk menjaga perasaan yang dulu pernah mengecewakannya. Tetesan air mata seakan beradu dengan tetesan pena yang mulai mengalir menghiasi setiap kata yang keluar dari benak,yang dituangkan dari sebuah buku lusuh kenangan ibu.
Perjalanan ku masih panjang, namun tak berarti juga jalan hidup orang tua ku akan panjang, rentan nya umur yang semakin bertambah, terbesit dalam benak ku akan kah ayah ibu bisa merasakan kebahagiaan yang sekarang diperjuangkan anak nya.
Saat jauh nah disana, saat terpisah jarak dan waktu akan kah aku tau apa yang kalian rasakan, akan kah kalian tau apa yang anak kalian perbuatkan. Tak mampu ku tuk menyembunyikan semua rasa cemas,rasa penasaran, rasa berbohong walau dibenak ini tak  ada niatan untuk melakukannya.
Aku mencoba bersabar untuk semua hal, hinaan,dan bullyan sering ku dapatkan, ku coba tuk tegar, ku coba tu menguatkan diri, karna satu yang ada dalam hati ku bahagiakan ayah ibu ku.
Walau semua rasa itu terkadang sempat membuat keputusaan yang mungkin hamper mendekati puncak nya, pertahan kan semua nya demi kedua orang tua ku, ku lakukan yang terbaik, ku lakukan yang semestinya aku lakukan tanpa ada kata malu. Ku berjuang untuk kedua orang tua ku, karna ku tau disana ayah dan ibu berjuang mati-matian demi anak nya, demi kesuksesan anak nya.
Jangan Tanya seberapa besar rasa kasih sayang yang telah kau dapatkan dari orang tua mu, sudah pasti tak terhingga  meski terpisah jarak dan waktu rasa kasih sayang itu akan selalu ada sampai kapanpun,meski melalui doa, hingga ajal menjemputnya.

Hargai dan jaga lah kepercayaan yang orang tua mu berikan, saat kau jauh dari mereka. Sayangi dan berikan beberapa menit waktu sibuk mu untuk menelpon mereka selagi  masih ada waktu. Manfaatkan waktu mu bersama orang tua meski hanya melalui via telepon. 

2 komentar:

  1. saya sukaaa, baik" lah dsna, udah tau jauh gtu. jgn pernah membuat kecewa, sekecil apapun itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha terima kasih, ini rintihan anak rantauan.
      Iya tak akan ku kecewakan semua kepercayaan

      Hapus